JAKARTA, aimijateng.or.id – Tim AIMI Jateng, yang terdiri dari para konselor dan pengurus AIMI Semarang, AIMI Purwokerto, dan AIMI Solo, berkolaborasi mengisi Sesi Online AIMI (Selami) hari Sabtu (14/11) lalu. Materi yang disampaikan bertema Makanan Pendamping ASI (MPASI) Bagian 1, meliputi topik pentingnya MPASI, prinsip MPASI gizi seimbang, MPASI menu keluarga.
Peminat kelas MPASI 1 sangat banyak, bahkan sampai melebihi batas kuota. Salah satu peserta tampil mencolok sebab dia satu-satunya peserta lelaki. Ahmad Hakim, peserta tersebut, mengaku sangat antusias mengikuti kelas ini untuk bekal memberikan MPASI anaknya.
Menurutnya tugas mengasuh anak tidak hanya tugas ibu semata namun tugas bersama antara ibu dan ayah. “Saya mengikuti kelas-kelas sejak istri saya hamil sampai sekarang menyiapkan anak untuk MPASI, karena pengasuhan anak bukan hanya tugas istri tapi juga saya sebagai ayah,” begitu ungkapnya.
Dalam kelas online ini, para konselor menjelaskan bahwa MPASI merupakan bagian dari standar emas asupan bayi setelah inisiasi menyusu dini (IMD) dan ASI eksklusif.
“Setelah anak memasuki usia 6 bulan, kebutuhan asupan gizinya tidak cukup hanya dari ASI, maka perlu dikenalkan MPASI,” jelas Ratna Dewi Kumalasari, salah satu pemateri. Selanjutnya Ketua Divisi Dana Usaha AIMI Cabang Solo itu menjelaskan tahap memulai MPASI dan komposisi MPASI yang tepat diberikan kepada anak.
Salah satu pemateri lain, Ketua AIMI Jawa Tengah Rachmadhani membukakan wawasan peserta bahwa MPASI sebaiknya disesuaikan dengan menu keluarga. Menu yang dimakan keluarga bisa diberikan ke anak dengan memperhatikan tekstur sesuai usianya.
Rachmadhani menekankan pentingnya MPASI rumahan (homemade) dan menganjurkan para peserta untuk menghindari MPASI pabrikan. “MPASI pabrikan bukan jaminan ketercukupan gizi, karena kebutuhan setiap bayi berbeda-beda, ” jelasnya.
===
Editor: Hendrati Hapsari.